,

,

Kamis, 08 Maret 2018

DIKJUT KEMANUSIAAN ANGGOTA MUDA ANGKATAN 17 MAPALA MUCI



Mapala Muci (Mahasiswa pecinta Alam Muhammadiyah Cirebon ) , cirebon , kamis 8 maret 2018 melaksanakan Pendidikan Lanjutan ( DIKJUT ) anggota muda angkatan 17 mapala muci . Sebanyak 4 anggota muda dari 6 keseluruhan jumlah anggota Muda yang mengikuti kegiatan tersebut.
Sebelumnya mapala muci telah melaksanakan Dikjut Konservasi sumber daya Alam (KSDA) yang diikuti oleh beberapa anggota muda. Tujuan mapala muci mengadakan Dikjut Kemanusiaan ini agar menjadi anggota mapala muci yang dapat manusiakan manusia sesuai dengan kode etik pecinta Alam indonesia Dan juga dapat memiliki rasa kemanusiaan sehingga dapat saling membantu sesama manusia.
"Mengingat kondisi moral dan mirisnya rasa kemanusiaan
Yang terjadi pada masa kini saya memutuskan untuk membekali anggota muda melalui dikjut kemanusiaan yang diselenggarakan mapala muci ini saya harap anggota muda dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari -hari " Ujar Tingor Selaku Badik  .
Hal senada juga di ucapkan oleh yola pratiwi selaku pjs ketua umum mapala muci yang berpendapat " kali ini kami lebih menekankan kepada rasa kemanusiaan agar kelak seluruh anggota mapala muci dapat mempunyai etika yang baik dan juga karakter yang dapat menghargai , dan juga saling menyanyangi sesama manusia" [8/3]

Rabu, 21 Februari 2018

DIKJUT KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM MAPALA MUCI ANGKATAN KE-17


Rabu , 21 Februari 2018

Mengingat Kondisi Taman Mapala Muci dan kurangnya Pepohonan di sekitar kampus 1 Universitas Muhammadiyah Cirebon . maka dari itu Mapala Muci selaku mahasiswa pecinta Alam ber inisiatif melakukan Pendidikan lanjutan ( Dikjut ) yang dapat memberikan manfaat untuk kampus dan juga sebagai syarat anggota muda untuk melaksanakan tahapan untuk mencapai pengembaraan.
Kali ini mapala muci dengan anggota muda angkatan 17 yang berjumlah 6 anggota melaksanakan Dikjut Konservasi sumber daya Alam yang menggunakan tema " Tanaman Obat " Tujuannya untuk melaksanakan Program kerja Mapala Muci yang akan mendirikan Apotik Hidup yang berada dilingkungan kampus . Dalam Kesempatan kali ini Dikjut diikuti hanya 3 orang anggota muda dan akan dilaksanakan Dikjut tahap 2 yang pada hari Sabtu , 23 Februari 2018 .
"Dikjut kali ini memang lebih ditekankan pada Materi pengetahuan tentang KSDA itu apa dan juga lebih kepada bagaimana cara menanam yang baik dan benar" Ujar Yola Pratiwi selaku Pjs. Ketua umum senada dengan Rizki Fauzi Selaku Badik mapala muci yang menambahkan Bahwa "Semoga Ini merupakan Awal sebagai langkah untuk menciptakan dan memelihara Alam sehingga menciptakan suasana kampus yang lestari " tambahnya.[ 21/2]

Rabu, 22 Juli 2015

TERAPI KEGELISAHAN DI HUTAN


Ada alternatif pengobatan bagi mereka yang menderita oleh pikiran-pikiran negatif, atau biasa disebut gelisah. Di saat biaya psikoterapi terlampau mahal, berjalan-jalan di hutan ternyata dapat menjadi alternatif terapi.
Psikolog di Universitas Stanford menemukan bahwa berjalan selama 90 menit dikelilingi tanaman hijau dan pemandangan alam secara teratur dapat mencegah kecenderungan manusia untuk berdiam dalam masalah perpisahan, PHK, atau keluarga. Demikian dilaporkan The Washington Post.
Penelitian ini melibatkan 38 penduduk kota yang tidak memiliki riwayat penyakit mental. Setengah dari peserta berjalan selama 90 menit melalui lanskap yang masih alami dikelilingi tanaman hijau; yang lain berjalan sepanjang jalan pusat kota yang sibuk. Sebelum dan setelah mereka berjalan, para peserta menjalani scan otak dan mendapat pertanyaan tentang seberapa sering mereka terlibat dalam perenungan, pemikiran makna diri, yang terkait dengan depresi dan kecemasan. Pejalan kaki alam merenung jauh lebih sedikit, dan scan otak mereka mengungkapkan penurunan aktivitas di wilayah subgenual prefrontal cortex yang mengatur emosi negatif.
"Ini memberikan hasil yang kuat bagi kita bahwa pengalaman alam, bahkan dari durasi pendek, dapat mengurangi pola pemikiran yang berhubungan dengan permulaa, dalam beberapa kasus, penyakit mental," kata penulis utama studi tersebut, Gregory Bratman. Diperkiran pada tahun 2050, sekitar 70 persen dari populasi dunia diperkirakan akan berada di kota-kota.

Sumber; http://nationalgeographic.co.id/ 

Minggu, 19 April 2015

PESAN PRESIDEN UNTUK TAMBORA


Presiden Joko Widodo meresmikan Taman Nasional Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat bersamaan dengan puncak peringatan 200 tahun letusan dahsyat Gunung Tambora pada 1815, Sabtu (11/4/2015). Presiden juga meminta agar setiap tahun digelar Festival Tambora.
Presiden meminta agar gunung api tertinggi kedua di Indonesia yang terletak di Kabupaten Dompu dan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu selalu dijaga dan dirawat kelestariannya.
Hal tersebut dikemukakan Presiden Jokowi saat membuka kegiatan Tambora Menyapa Dunia 2015 di Sabana Doro Ncanga, Kabupaten Dompu, NTB. Kegiatan itu digelar Pemerintah Provinsi NTB dalam rangka peringatan 200 tahun letusan dahsyat Gunung Tambora.
"Saya minta agar Gunung Tambora dijaga, dirawat, jangan sampai ada yang dirusak," kata Presiden dalam sambutan singkatnya di padang rumput di kaki selatan Tambora.

Sumber : http://nationalgeographic.co.id/

Minggu, 05 April 2015

EKSPEDISI NUSANTARA JAYA 2015


Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan. Hampir sebagian besar penduduk di pulau-pulau terdepan dan terpencil, umumnya masih miskin, terbatas dalam bidang pendidikan, kesehatan, informasi dan harga bahan pokok yang relatif mahal serta ketertinggalan pembangunan dari wilayah sekitarnya.
Dengan memperhatikan Nawacita 1 dan 3 sebagai berikut :
Nawacita 1 : Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa  dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya, dan pembangunan ketahanan negaraTri matra Terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri bangsa sebagai bangsa maritim
Nawacita 3 : Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
maka Kemenko Maritim bersama K/L dan Institusi lainnya bersama-sama menyelenggarakan Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) sebagai kegiatan terpadu lintas sektor/pelaku utk membantu mempercepat pembangunan kemaritiman Indonesia.
Tujuan dari kegiatan ini adalah “Meningkatkan konektivitas di pulau-pulau terdepan, terpencil dan wilayah perbatasan, melalui peningkatan akses terhadap kebutuhan bahan pokok sehari-hari, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, sarana dan prasarana, serta percepatan pembangunan di wilayah pulau-pulau dan perbatasan”
KegiatanENJ akan dilakukan pada bulan Juni – Juli 2015, melibatkan 86 kapal perintis dan 1 KRI, menyinggahi 540 pelabuhan di 22 propinsi, total pelayaran sebanyak 234.000 km dengan lebih dari 6000 peserta.
Rute Ekspedisi Nusantara Jaya dapat dilihat pada gambar berikut :
Dan pelabuhan yang disinggahi adalah sebagai berikut :


Kegiatan dalam Ekspedisi Nusantara Jaya adalah sebagai berikut :
  1. Optimalisasi akses kapal-kapal perintis dengan pulau-pulau terluar dan terpencil
  2. Mobilisasi berbagai bahan kontak pemerintah maupun BUMN, ORMAS, SWASTA, bagi pemerintah daerah atau masyarakat di pulau-pulau terluar, terpencil maupun di wilayah perbatasan
  3. Pelatihan  keterampilan, penguatan wawasan kebangsaan dan jiwa bela negara bagi generasi muda selama pelayaran dan di lokasi penyelenggaraan
  4. Menyelenggarankan kegiatan pengobatan, penyuluhan dan hiburan oleh K/L dan Orsos.
  5. Pasar Murah : menjual kebutuhan sehari-hari dengan harga murah yg dilakukan para Pedagang Keliling / BUMN
  6. Penukaran uang yang sudah tidak layak edar oleh Bank Indonesia.
Keseluruhan kegiatan ini melibatkan berbagai pihak berikut :
1) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
2) TNI AL
3) Kementerian Perhubungan
4) Kementerian Pemuda dan Olahraga
5) Kementerian Sosial
6) Kementerian Pertahanan
7) Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah
8) Kementerian Kesehatan
9) Bank Indonesia
10) Kementerian Desa dan PDT dan Transmigrasi
11)  Kementerian PU dan Perumahan Rakyat
12)  Kementerian Kelautan dan Perikanan
13) Kementerian Komunikasi dan Informatika.
14) Kementerian Pertanian.
15) Kementerian Energi dan SDM.
16) Kementerian Pariwisata
17) Kementerian BUMN.
18) Kementerian Agama.
19) Pramuka
20) Perum BULOG
21) Yayasan dan LSM.
22). Perusahaan Swasta / BUMN
23). Perusahaan Pertambangan dan Perminyakan
24). Media Group

Sumber : Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia
http://maritim.go.id/

Jumat, 03 April 2015

NANTI MALAM AKAN TERJADI GERHANA BULAN MERAH DARAH


Bulan akan berubah menjadi merah darah pada Sabtu (4/3) malam. Fenomena yang terjadi akibat gerhana bulan itu bisa disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia.

Astrofisikawan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, mengungkapkan bahwa gerhana akan terjadi mulai pukul 17.16 - 20.45 WIB, atau 18.16 - 1.45 WITA, atau 19.16 - 22.45 WIT.

Gerhana bisa dilihat dari seluruh Indonesia. Wilayah terbaik untuk melihat keseluruhan tahapan gerhana adalah Indonesia timur sebab saat gerhana mulai, Matahari sudah benar-benar tenggelam. Di Indonesia barat, gerhana dimulai menjelang senja.

Thomas menguraikan, gerhana Bulan akan dimulai dengan terpotongnya bagian kanan bawah bulan. Selanjutnya, bulan menjelma merah darah. Gerhana akan berakhir dengan lepasnya bayangan Bumi dari piringan Bulan sebelah kanan atas.

Astronom amatir Ma'rufin Sudibyo mengungkapkan, gerhana besok akan memuncak pada pukul 18.58 WIB hingga 19.02 WIB. Pada saat itulah, Bulan akan benar-benar menjelma menjadi obyek berwarna merah darah.

Dihubungi Kompas.com, Jumat (3/3), Ma'rufin mengungkapkan bahwa puncak gerhana tersebut berlangsung lebih pendek dari biasanya, hanya 4 menit 43 detik. "Ini adalah gerhana terpendek pada abad ke-21," katanya.

Sementara sebagian besar pemberitaan menyebutkan bahwa fenomena besok adalah gerhana bulan total, Ma'rufin mengungkapkan bahwa hal tersebut masih harus dibuktikan dengan pengamatan secara langsung.

Beragam model perhitungan memberi petunjuk fenomena gerhana berbeda pula. Perhitungan yang dipakai aplikasi astronomi semacam Stellarium dan Starry Night menunjukkan bahwa fenomena yang akan terjadi besok adalah gerhana Bulan sebagian.

Sementara, perhitungan lebih kompleks yang digunakan oleh lembaga seperti Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menunjukkan bahwa gerhana besok adalah gerhana bulan total.

"Feeling saya yang akan terjadi besok adalah gerhana bulan total. Tapi kita perlu data makanya kita perlu mengamati," ungkap Ma'rufin. Apapaun jenis gerhana yang terjadi, itu akan menggarisbawahi pentingnya pengamatan (rukyat) untuk mengonfirmasi perhitungan.

Fenomena macam gerhana akan bisa diamati bila langit cerah. Jadi, berharap saja cuaca besok sore hingga malam akan cerah. Bila tertutup mendung, gerhana bulan unik itu pun akan terlewat.


Sumber : http://nationalgeographic.co.id/

Senin, 23 Maret 2015

PKW MAPALA CIAYUMAJAKUNING ADAKAN RAPAT PEMBAHASAN KENAIKAN TARIF PENDAKIAN GUNUNG CIREMAI




Cirebon (23/3/2015). Pusat Koordinasi Wilayah (PKW) Mahasiswa Pecinta Alam Ciayumajakuning (cirebon, indramayu, majalengka dan kuningan) mengadakan rapat pembahasan terkait kenaikan tarif pendakian Gunung Ciremai. Pembahasan tersebut bertempat di Mapala Gunati (Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon) dan diikuti oleh perwakilan dari Mapala Ciayumajakuning. 
Rencana kenaikan tarif pendakian Gunung Ciremai yang semula Rp. 20.000/org menjadi Rp. 50.000/org yang akan mulai diberlakukan pada 1 April 2015 mendatang, Hal tersebut tentu mengundang kontra khususnya bagi para pendaki gunung, bukan hanya di wilayah tiga cirebon, melainkan bagi seluruh pendaki gunung Indonesia yang menilai tarif tersebut terlalu mahal.
"banyak keganjalan terhadap kenaikan tarif tersebut, sehingga kita harus mendapat keterangan yang pasti dari pihak taman nasional". Ungkap Jarot selaku ketua PKW. 
Adapun data sementara yang telah berhasil diambil dari salah satu Pos pendakian Gunung Ciremai tentang kenaikan tarif pendakian, yaitu meliputi :
1. PNBP : Rp. 5.000 (lihat Permen No 12 tahun 2014)
2. Asuransi : Rp. 1.500
3. Kebersihan : Rp. 3.000
4. MPPGC : Rp. 14.000
5. Ranger : Rp. 5.000
6. Kas Desa : Rp. 500
7. Kas Dusun : Rp. 500
8. Makan dan Minum pendaki 1 kali setelah turun : Rp. 17.500
9. Operasional/Koordinasi : Rp. 2.000
10. Perawatan Rambu : Rp. 1.000
Jumlah total Rp. 50.000

Oleh :
Dedi Muhammad Kurniawan
NPAM-027-MUCI